Tetap Waspada Saat Tinggalkan Rumah Sewaktu Shalat Tarawih

    Tetap Waspada Saat Tinggalkan Rumah Sewaktu Shalat Tarawih

    Pekalongan - Pihak Kepolisian meminta kepada warga masyarakat untuk selalu berhati-hati saat meninggalkan rumah. Terlebih untuk umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah shalat Tarawih.

    Pastikan rumah aman saat ditinggalkan. Di bulan suci Ramadan ini, banyak umat muslim yang meninggalkan rumahnya untuk beribadah ke masjid. Maka dari itu saya mengajak masyarakat untuk memastikan keamanan rumahnya sebelum ditinggalkan.

    Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ucap Kapolres Pekalongan AKBP Dr. Arief Fajar Satria S.H., S.I.K., M.H., melalui Kasubsi PIDM Sihumas Ipda A Tamerin, S.H., Jum’at (8/4/2022).

    "Kami mengharapkan masyarakat, seandainya akan meninggalkan rumah untuk melaksanakan sholat tarawih, tolong dikunci betul-betul rumah itu guna untuk mengantisipasi terjadinya aksi pencurian, " ujarnya. Pihaknya juga menyampaikan, selain mengunci pintu dengan benar, masyarakat diharapkan memperhatikan peralatan listrik dan kompor sebelum ditinggal.

    Hindari pemakaian piting, listrik bertumpuk, matikan listrik air dan TV saat akan ditinggal sholat Tarawih, saat akan tidur maupun saat-saat akan meninggalkan rumah.

    "Ada beberapa kasus kebakaran, ini disebabkan bisa listrik atau pun karena kompor gas yang ditinggal, tidak dimatikan. Jadi lebih baik, jika ingin meninggalkan rumah untuk kompor gas, kemudian listrik, semua dicabut. Hanya mungkin depan, belakang, samping rumah yang dikasih lampu, " katanya.

    Edi Purwanto

    Edi Purwanto

    Artikel Sebelumnya

    Antusias Tinggi, Gerai Vaksinasi Presisi...

    Artikel Berikutnya

    Dukung Program Pemerintah, Polres Pekalongan...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami